Wednesday, March 27, 2013

apakah pilkada itu wujud dari berlangsungnya proses sosial dalam masyarakat ???

Q. banyak pilkada yang udah dilaksanain di negeri kita ini,, tapi apa iya, pilkada itu merupakan salah satu dari proses sosial dalam masyarakat....

sebenernya apa seh yang membuat terjadinya proses sosial tersebut dalam pilkada???

jawab yah.....

A. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung merupakan saat penting bagi menjawab kebutuhan masyarakat untuk menentukan sendiri pemimpin pilihannya yang dianggap paling mampu mensejahterakan dan mengangkat kualitas kehidupan rakyat. Dengan demikian Pilkada bukan saja merupakan sebuah proses politik tetapi juga adalah sebuah proses sosiologis. Pada proses sosiologis ini rakyat mendapatkan ruangnya untuk bernegosiasi dengan pemimpinnya dalam rangka memperjuangkan kepentingannya. Inilah sebuah ajang dimana rakyat melakukan tawar-menawar dengan para calon pemimpin mereka.

Proses sosial tersebut mengantar masyarakat kepada tahap mewujudkan partisipasi atau pelibatan rakyat dalam pengambilan keputusan. Pada tahap ini pendidikan politik memainkan peran yang cukup berpengaruh. Oleh karenanya, para kandidat dalam Pilkada berkewajiban untuk menyuguhkan perilaku yang layak menjadi panutan bagi masyarakat karena apa yang ditampilkan dalam keseluruhan proses Pilkada itu dilihat dan dinilai oleh masyarakat. Tentu saja itu merupakan sebuah proses pendidikan politik kepada rakyat.

Pilkada dengan segala urusannya hendaknya tidak ditekankan pada proses politik tok. Karena proses politik cenderung lebih bersifat elit. Artinya, segala proses politik dapat diselesaikan pada tingkatan elit (partai politik), bukan pada tingkatan masyarakat bawah.

Dalam sistem pemilihan langsung, justru proses terpenting adalah proses sosial-nya, ketimbang proses politik di tingkat elit. Inilah yang menjadikan sistem pemilihan langsung dalam Pilkada menemukan kualitasnya, menentukan bobotnya. Apalagi bila kemudian mekanisme penentuan calon kepala daerah tidak hanya bergantung mati-hidupnya pada partai politik, karena hanya melalui parpol seseorang dapat melaju dalam Pilkada.

Kita berharap suatu saat nanti parpol berani melepas âkedaulatannyaâ itu kepada rakyat untuk dapat tampil secara mandiri (independen) tanpa harus naik kendaraannya. Apalagi bila harus mengeluarkan ongkos âtransportasiâ politik yang konon kabarnya cukup mahal.

bagaimana pendapat anda tentang PILKADA yang gunakan biaya kategori hy cost, apakah masih tepat?
Q. pribadi

A. PILKADA high cost untuk Negara ( APBN/APBD) juga high cost untuk bakal calon , sehingga kalau sdh terpilih harus mengembalikan "high cost" tadi dengan jalan apapun karen kalau dari gaji mana mungkin. Tahun ini ada ratusan PILKADA bayangkan kalau rata2 1 PILKADA Ro. 75.- milyard, berapa triliun yg harus disediakan.
Disamping itu kita lihat dimana mana PILKADA mengakibatkan rusuh , merusak asset negara dan rakyat karena calon tidak mau menerima kekalahan .
Saya berpendapat lebih baik seperti dahulu kalau untuk Kepala Daerah sebaiknya dipilih dari pejabat yg memenuhi syarat dan sudah berpengalaman di Pemerintahan.
Dana untuk PILKADA kan lebih baik digunakan langsung untuk kepentingan rakyat banyak sehingga benar2 dapat dinikmati rakyat kecil, bukan oleh poli......... tikus yg menjadi Kepda.

cp c yang plng dunggulkan dlm pilkada 2009?
Q.

A. Pilkada itu pemilihan kepala daerah, bro. Mungkin yang loe maksud pemilihan umum legislatif dan pemilhan umum presiden kan?
Gw memprediksi Rizal Ramli ato Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pemenang pilpres. Sedangkan Golongan yang akan memenangkan pemilu legislatif adalah Golput. Percaya deh sm gw...




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment